Jumat, 09 Januari 2015

Mulutmu Harimaumu






        Janji biasanya di ucapkan lisan, walaupun kadangkala
hati tidak selaras dengan mulut yang berkata-kata.
Jika janji tidak ditunaikan, maka menjadi ingkarlah ia,
dan ini termasuk dalam tanda-tanda goongan orang munafik.
Maka Alloh sudah mengingatkat berkalikali, antaranyadalam
surah al-maidah: 1 bahwa.
                             “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janjimu.”

Ditegaskan oleh Rosulluloh dalam hadis riwayat Thabrani, Abu Naim, dan bahwa,
                            “janji adalah sebagai pemberian.”

       Dalam suatu kisah, kitika Kholifah Umar bin Abdul Azis hampir mendekati ajalnya, beliau berkata, “Putriku sudah dipinang oleh seorang laki-laki dari bani Qurais. Antara aku dengan dia, sudah ada percakapan yang menyerupai janji. Maka oleh itu saya mempersaksikan kepadamu bahwa saya telah mengawinkan putriku itu dengan qurais tadi.”
demikian Umar Bin Abdul Azis, seorang kenamaan terhormat yang begitu berpegangteguh pada janji. Jika janji sesama manusia berjaya ditunaikan, bermakna Ridoalloh akan mengiringi diri. Tetapi mengapamasih ada diantara kita yang begitu berani mengingkari janji sendiri?????

        Perkataan atau ucapan menjadi tolak ukur kepribadian seseorang 
semakin kita jujur dan menepati janji kita akan lebih dihargai oleh orang lain.
 

Tidak ada komentar: